Banjarbaru – Praktek Kerja Lapang (PKL) mahasiswa kehutanan yang merupakan kegiatan rutin tahunan kembali dilaksanakan di kawasan hutan dengan tujuan khusus Universitas Lambung Mangkurat (KHDTK ULM) yang berlokasi di desa Mandiangin Timur Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar berjarak sekitar 17 Km arah timur dari Kampus Fakultas kehutanan ULM.

PKL pada masa pandemi 2021 wajib diikuti mahasiswa/i smester IV angkatan 2019 dengan jumlah peserta sebanyak 154 orang. PKL direncanakan berlangsung selama 10 hari mulai 21 Juni s.d. 01 Juli 2021 dengan diikuti oleh 20 asisten dan 10 dosen pendamping.

Dekan Fakultas Kehutanan ULM Dr. Kissinger, S.Hut, M.P. didampingi oleh Ketua Panitia PKL Ir. Achmad Yamani, M.P. mengatakan dalam rangka mendukung pemerintah daerah dan pemerintah pusat dalam upaya mencegah penularan Covid-19, PKL tahun ini dengan menerapkan protokol kesehatan dengan Ketat. Mahasiswa wajib memakai masker dan alat pelindung diri secara lengkap. Jumlah anggota tiap regu yang biasanya berjumlah 10 orang per regu, kali ini diturunkan menjadi 5 orang per regu, hal ini untuk menghindari adanya kerumunan.

Untuk mendukung kerjasama yang harmonis dengan UPT Taman Hutan Raya (UPT Tahura) Sultan Adam, peserta PKL tidak diperkenankan menginap atau membuat camping ground di lapangan, sehingga selama PKL dilaksanakan Pergi – Pulang tegas dia. Hal ini karena kawasan wisata UPT Tahura Sultan Adam selama praktek masih ditutup untuk umum.
KHDTK ULM sebagai hutan pendidikan dan pelatihan (hutan Diklat) sangat diperlukan untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan seluruh sivitas akademika di lingkungan ULM khususnya bagi mahasiswa/i Fakultas Kehutanan. Selain faktor keterdekatan dengan kampus, KHDTK ULM tersedia berbagai tipe penutupan lahan, antara lain hutan alam lahan kering sekunder yang kaya dengan berbagai jenis endemik di Kalimantan terutama dari famili Dipterocarpaceae, Hutan tanaman dengan tahun tanam mulai tahun 1985, Tanaman agroforestry (berbagai tanaman buah, bambu, Kaliandra, Stupe Madu Klulut, Kopi, Tanaman obat), Tanaman Rebabilitasi DAS (Rehab DAS), semak belukar dan Alang – alang demikian dikatakan Ketua KHDTK ULM Dr.Drs. Suyanto, M.P.

PKL bertujuan untuk mengasah ketrampilan dalam mempraktekkan dasar – dasar teori kehutanan yang telah diterima selama 4 smester ini. Mahasiswa/i kehutanan dalam hal ini dituntut kelak diharapkan menjadi calon rimbawan yang tangguh dan berdaya saing, selain menguasai IPTEK dan berfikir kritis juga terampil menggunakan berbagai alat pendukung dalam rangka mewujudkan hutan sebagai salah satu sumber daya alam yang handal di masa mendatang untuk mendukung pembangunan segala bidang sekaligus meningkatkan kualitas lingkungan.
Praktek Ilmu Ukur lahan bertujuan agar mahasiswa mampu mengukur baseline berbentuk poligon tertutup hingga mencapai minimal 6 titik ukur, koreksi sudut, hitung koordinat dan beda tinggi hingga pemetaan. Materi Inventarisasi tegakan sebelum penebangan (ITSP) agar mahasiswa mampu mempraktekkan di hutan alam untuk mengidentifikasi jenis, mengukur diameter dan tinggi bebas cabang serta memetakan pohon – pohon yang ditebang berdiameter >40 cm, pohon inti berdiameter 20 – 39 cm dan yang termasuk pohon dilindungi. Disamping itu masih banyak lagi materi praktek yang dilaksanakan di KHDTK ULM, yaitu: Identifikasi Tanah Hutan, Curve Species Area dan Analisis Vegetasi, Pembuatan Persemaian, Penanaman, Pemeliharaan, Identifikasi Kesehatan Tanaman Hutan, Pengukuran Infiltrasi dan praktek pembuatan sekat bakar.

Sumber : khdtk.ulm.ac.id