Di sela-sela menerima kunjungan lapang rombongan BPSKL Sumatera ke areal restorasi gambut hutan lindung Liang Anggang Banjarbaru, Dr.Ir. Hamdani Fauzi, S.Hut, M.P (Ketua Tim Pelaksana Pilot Restorasi Gambut ULM 2018) menyebutkan bahwa areal ini bisa dikembangkan sebagai laboratorium atau kampus Lapang Lahan Basah Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat. Demplot ini dibangun sejak 2017 bekerjasama dengan Badan Restorasi Gambut seluas 15 ha dengan subyek utama kelompok masyarakat setempat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Gambut (MPG) Sukamaju. Dalam perkembangannya, tim Fakultas Kehutanan ULM memfasilitasi hingga keluarnya izin perhutanan sosial No. 5902/2018 dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan seluas 125 ha, dan waktu itu (2018) sebagai satu-satunya izin PS untuk ekosistem gambut di Kalimantan.
Seluruh aktivitas di demplot ini mengacu kepada konsep restorasi gambut yaitu rewetting (pembasahan kembali), revegetation (penanaman kembali), dan revitalization (revitalisasi ekonomi masyarakat). Beberapa kegiatan yang telah dilakukan bersama MPG Sukamaju diantaranya pembangunan sekat kanal, penanaman dengan pola agroforestri, ternak itik dan sapi, budidaya lebah madu dan kelulut, persemaian tanaman hutan, pembuatan kompos blok dan biotara, dan biogas. Tidak heran, kurang dari 2 (dua) tahun setelah mendapat izin PS, kelompok MPG Sukamaju yang dibina Fakultas Kehutanan ULM menjadi Juara Harapan II Wanalestari Tingkat Nasional tahun 2019
Lebih lanjut Hamdani menyebutkan “sesuai dengan visi Ulm terkemuka dan berdaya saing di lingkungan lahan basah, harusnya ULM punya banyak kampus atau lab lapang laham basah sebagai ikon visi tsb. Dan areal yang telah dibangun (red, pilot Restorasi Gambut) berpotensi untuk dikembangkan sebagai laboratorium lapang lahan basah bagi Fakultas Kehutanan ULM, karena lokasi sangat strategis, dekat dengan kampus, dan aktivitas Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat dilaksanakan disini. Untuk kepentingan pendidikan, mahasiswa dapat melaksanakan praktik mata kuliah hidrologi, silvikultur, ilmu tanah, ekologi, pengendalian kebakaran hutan dan lahan, perlindungan hutan, agroforestri, perhutanan sosial, penyuluhan kehutanan, ekowisata, Kewirausahan, HHBK dan mata kuliah lainnya. Sementara itu berbagai topik penelitian dan pengabdian kepada masyarakat juga sangat memungkinkan dilaksanakan.
Menurut Hamdani, pengembangan demplot Lapang Lahan Basah ini sebetulnya telah mendapat dukungan penuh dari Kepala Dinas Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. Ir. Hanif Faisol Nurofiq, S.Hut,M.P, dan tinggal menunggu kebijakan pimpinan kampus untuk menindaklanjutinya.