Bertempat Di Desa Telaga Langsat Kecamatan Takisung Kabupaten Tanah Laut (7 Desember 2019) dilaksanakan praktik lapang mata kuliah “Energi Biomassa” dan mata kuliah “Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)” .
Pada praktik Energi Biomassa, mahasiswa di ajarkan proses pengolahan Biogas dari feses (kotoran) sapi sebagai penganti gas elpiji.
Dosen pendamping MK. Energi Biomasa dalam praktik ini adalah Ibu Ir.Noor Mirad Sari,MP dan Bapak Ir.Budi Sutiya,MP
Praktik ini bertujuan untuk memacu kreativitas mahasiswa agar mampu memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia di alam (yang pemanfaatannya belum optimal) dan mengolahnya menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Mahasiswa diajarkan proses pembuatan pupuk padat dan pupuk cair. Mahasiwa juga mempelajari proses mengolah kotoran sapi menjadi biogas. Biasanya kotoran sapi hanya dimanfaatkan untuk pupuk kandang, dengan adanya pemanfaatan kotoran sapi untuk biogas maka alternatif pemanfaatan kotoran sapi menjadi lebih beragam. Kegiatan ini merupakan aksi nyata dalam mengembangkan energi terbaharukan dan mensukseskan gerakan ketahanan energi.
[WRGF id=4988]
Pada praktik HHBK, mahasiswa mempelajari budidaya madu kelulut (Trigona sp.) dan lebah madu hutan (Apis cenara). Dosen yang mendampingi Praktik mata kuliah HHBK adalah Ibu Fatriani, S.Hut., M.P.
Hasil praktik ini diharapkan dapat membuka cakrawala berfikir mahasiswa tentang potensi pengembangan HHBK, meningkatkan pengetahuan serta keterampilan mahasiswa tentang budidaya HHBK seperti pengembangan budidaya madu kelulut dan madu lebah hutan.
Budidaya madu kelulut dan madu lebah hutan di desa Telaga Langsat ini menjadi salah satu kegiatan yang mampu menggerakkan perekonomiam masyarakat sehingga masyarakat sadar akan pentingnya menjaga hutan agar manfaat ekonomi tersebut dapat terus dinikmati. Praktik ini juga dihadiri oleh Ibu Ir. Hj.Diana Ulfah, M.P; Ibu Ir.Hj.Lusyiani, M.P; Ibu Khairunisa, S.Hut.,M.P dan Ibu Dr.Wiwin T.I
[WRGF id=4994]
Praktik lapang MK. Hidrologi dilaksanakan sehari berikutnya yaitu Minggu tanggal 8 Desember 2019 yang didampingi oleh Prof.Dr. Syarifudin Kadir.,M.Si.
Lokasi praktik berada di desa Kiram sub DAS Banyu Irang DAS Maluka.
Praktik ini mendorong mahasiwa untuk terampil melakukan pengukuran infiltrasi, erosi tanah serta debit air.
Tujuan lain dari praktik ini adalah mengukur air lolos, aliran batang (stem flow) dan transpirasi dari berbagai tutupan vegetasi yang berbeda.
Kerampilan tersebut diperlukan untuk membekali mahasiwa agar mampu merancang dan mengatur tatanan hidrogis suatu DAS.
Beberapa penelitian mahasiwa Kehutanan dilakukan secara rutin (sekitar 3 tahun terakhir) di DAS Maluka ini. Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat menjadi kajian komprehensif untuk kelestarian Fungsi DAS Maluka.
[WRGF id=5003]