Biobriket merupakan bahan bakar briket yang dibuat dari arang biomassa hasil pertanian (bagian tumbuhan), baik berupa bagian yang memang sengaja dijadikan bahan baku briket maupun sisa atau limbah proses produksi/pengolahan agroindustri. Di Kalimantan Selatan bahan baku untuk mengolah biobriket sangat melimpah salah satunya di daerah Astambul. Eceng gondok yang merupakan gulma di perairan sangat mudah ditemukan demikan juga limbah dari pengolahan kolang kaling yang selama ini hanya dibiarkan menumpuk atau dibuang ke sungai oleh masyarakat. Biobriket dari campuran eceng gondok dan limbah pengolahan kolang-kaling dapat menjadi salah satu sumber energi baru bagi masyarakat di sekitar lahan basah, contohnya untuk keperluan rumah tangga. Biobriket ini berpotensi untuk dikembangkan sebagai produk unggulan daerah.

Pengolahan biobriket dilakukan dengan mengolah bahan baku yang tersedia menjadi arang terlebih dahulu. Arang selanjutnya dihaluskan dan diayak supaya seragam, kemudian dicampur dengan bahan perekat seperti tepung kanji. Adonan arang dan perekat lalu dicetak membentuk briket dengan cetakan berbentuk silinder, telur atau kubus.

Pada kesempatan pengabdian kepada masyarakat kali ini, Tim Dosen Fakultas Kehutanan terdiri dari Yuniarti, S.Hut.,M.Si. Ir. Henni Aryati, M.P. dan Dina Naemah, S.Hut.,M.P. Laboran dan mahasiwa yang ikut terjun melatih masyarakat yaitu Rofiah, Dwi, Ayu, Leli, Rizal dan Hafis. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan  dilaksanakan pada bulan November 2018 bertempat di Balai Desa Jati Baru Kecamatan Astambul. Peserta kegiatan penyuluhan dan pelatihan pengolahan biobriket sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, peserta aktif bertanya dan langsung mempraktekkan teori yang diajarkan.

Tim Pengabdian mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) ULM, melalui Hibah PNBP ULM Tahun 2018 yang telah  memberikan kesempatan dan dana kepada kami untuk melaksanakan kegiatan ini serta kepada Fakultas Kehutanan ULM.

[WRGF id=4087]