55.        FMKB 504 Teknologi Pulp dan Kertas
Nama ModulPengantar
Tingkat modul, jika ada
Kode, jika adaFMKB 504
Subjudul, jika ada-
Mata KuliahFMKB 504 Teknologi Pulp dan Kertas
Semester modul diajarkanSemester 5
Penanggung JawabWiwin Tyas Istikowati, S.Hut., M.Si., Ph.D
Pengajar1.    Wiwin Tyas Istikowati, S.Hut., M.Si., Ph.D
2.    Ir. Budi Sutiya, MP
3.    Ir. Lusyiani, MP
Bahasabahasa Indonesia
Hubungan Kurikulum
Jenis Pengajaran dan KontrakJenis Pengajaran: Offline
Jam Kontak: 2 jam x 8 minggu per semester
Beban KerjaPerkuliahan menggunakan metode ceramah dan diskusi: 2 x 50 menit
SKS3 SKS
Persyaratan berdasarkan peraturan penilaian1. Terdaftar dalam kursus ini
2. Minimal kehadiran 80% pada kursus ini
Persyaratan rekomendasi
Tujuan Modul/Hasil Pembelajaran yang ingin DicapaiSetelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa mampu: 1) Memahami dan mampu menjelaskan pengertian pulp dan kertas, bahan baku pulp dan kertas yang cocok, persiapan pembuatan pulp, memahami proses pembuatan kertas secara mekanis, kimia, bio pulping, dan proses daur ulang kertas; 2) Mahasiswa memahami dan dapat menjelaskan proses pengujian pulp dan kertas; 3) Mahasiswa dapat berperilaku dan berperilaku ilmiah terhadap seluruh kegiatan mata kuliah teknologi pulp dan kertas serta menerapkan ilmu yang diperoleh dalam kerja praktek dan diskusi ilmiah; 4) Siswa dapat mempraktikkan cara membuat kertas dan membuat kertas daur ulang serta membuat karya dari kertas yang dibuatnya.
IsiPejantanpeserta mampu: 1) Menerapkan konsep dan standar mutu pengelolaan hutan/teknologi hasil hutan/silvikultur sesuai perkembangan terkini dan terkini dalam Pengelolaan Hutan Hujan Tropis Basah Berkelanjutan; 2) mengolah, menganalisis dan menentukan keputusan yang tepat dalam perencanaan berdasarkan basis data dan informasi dengan pertimbangan logis, rasional, dan ilmiah; 3) Menerapkan metode dan teknologi yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan pengelolaan hutan lestari; 4) Menerapkan sistem pengelolaan hutan hujan tropis basah dengan pendekatan multidisiplin melalui aspek sosial ekonomi, budaya masyarakat, biofisik, dan geospasial.
Persyaratan Pembelajaran dan UjianCognitive: Tugas
Psychomotor: Latihan
Affective: Dinilai dari unsur prestasi/variable yaitu a) Kontribusi (kehadiran, keaktifan, peran, inisiatif, bahasa); b) tepat waktu; c) Usaha
Media digunakanAlat pengajaran klasik dengan papan tulis dan listrik
presentasi poin; forum diskusi tentang E-Learning Simari
ReferensiUtama:
1.       Istikowati, WT, Sutiya, B., Sunardi. (2020). Buku Ajar Teknologi Pulp dan Kertas. Banjarmasin: LMU Pers. hal. 145
2.       Usop, FP, Theo, YP, Aryatie, H. (2005). Buku Ajar Teknologi Pulp dan Kertas. Fakultas Kehutanan, UNLAM. hal. 109
3.       Bajpai, P. (2015). Kimia Hijau dan Keberlanjutan dalam Industri Pulp dan Kertas. Springer, Heidelberg, New York, Dordrecht, London. hal. 258.
4.       Kirk, TK, Chang, H,M. (1990). Bioteknologi dalam Pembuatan Pulp dan Kertas.Butterworth-Heineman, Boston, London, Singapura, Sydney, Toronto, Welington. hal. 666.
5.       Sixta, H. 2006. Buku Panduan Pulp. Wiley-VCH, Austria. hal. 1352.
6.       Asap, GA (1992). Buku Pegangan untuk Ahli Teknologi Pulp dan Kertas. Publikasi Angus Wilde, Vancouver, Bellingham. hal. 419.
7.       Schwarze, FWM, Engels, J., Mattheck, C. (2000). Strategi Jamur pada Pohon Pembusukan Kayu. Springer-Verlag, Berlin, Heidelberg, New York. Hal.184
Tambahan:
1.       Akhtar M., Scott GM, Swaney RE, Shipley DF (2000) Pembuatan pulp biomekanik: evaluasi skala pabrik. Sumber Daya, Konservasi dan Daur Ulang, 28: 241-252.
2.       Ander P., Eriksson K. (1977) Degradasi selektif komponen kayu oleh jamur pelapuk putih. Fisiologia Plantarum, 41: 239-248.
3.       Bari E., Nazarnezhad N., Kazemi SM, Ghanbary MAT, Mohebby B., Schmidt O., Clausen CA (2015) Perbandingan kemampuan degradasi jamur busuk putih Pleurotus ostreatus dan Trametes versicolor pada kayu beech. Biodeteriorasi dan Biodegradasi Internasional, 104: 231-237.
Blanchette RA, Burnes TA, Eerdmans MM, Akhtar M. (1992) Mengevaluasi isolat Phanerochaete chrysosporium dan Ceriporiopsis subvermispora untuk digunakan dalam proses pembuatan pulp biologis. Holzforschung, 46: 109-115.
4.       Breen A. & Singleton FL (1999) Jamur dalam penguraian lignoselulosa dan bio pulping. Opini Terkini dalam Bioteknologi, 10: 252-258.
5.       Enoki A., Tanaka H., Fuse G. (1988) Degradasi senyawa terkait lignin, selulosa murni, dan komponen kayu oleh jamur busuk putih dan busuk coklat. Holzforchung, 42 (2): 85-93.
6.       Fatriasari W., Damayanti R., Anita SH (2012) Pengaruh pretreatment jamur pelapuk putih kultur tunggal terhadap struktur anatomi bambu betung. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kayu Tropis, 10 (1): 66-75.
7.       Garmaroody ER, Resalati H., Fardim P., Hosseini SZ, Rahnama K., Saraeeyan AR, Mirshokraee SA (2011) Pengaruh pra-perawatan jamur pada keripik poplar terhadap sifat serat kraft. Teknologi Sumberdaya Hayati, 102: 4165-4170.
8.       Islam MN, Karim MR, Malinen RO (2008) Efek menguntungkan dari pengobatan jamur sebelum pulping dan pemutihan Acacia mangium dan Eucalyptus camaldulensis. Jurnal Pertanian dan Kehutanan Turki, 32: 331-338.
9.       Istikowati WT, Aiso H. Ishiguri F., Sutiya B., Iizuka K., Yokota S. (2015) Sifat kayu kayu manis (Cinnamomum sp.) ditanam di Kalimantan Selatan, Indonesia.
10.   Istikowati WT, H Aiso, F Ishiguri, B Sutiya, F Ohsima, K Iizuka & S Yokota. (2016). Studi tentang variasi radial karakteristik anatomi tiga spesies pohon asli yang tumbuh cepat di hutan sekunder di Kalimantan Selatan untuk evaluasi sebagai kayu pulp. Teknologi Appita, Inovasi, Manufaktur, Lingkungan. 69 Nomor 1: 49-56.
11.   Malinen R. O, Pisuttipiched S, Kolehmainen H, Kusuma FN (2006) Potensi jenis Akasia sebagai kayu pulp di Thailand. Jurnal Appita 59: 190-196
12.   Mardones L., Gomide JL, Freer J., Ferraz A., Rodríguez J. (2006) Pembuatan pulp kraft dari serpihan kayu Eucalyptus nitens yang dibioolah dengan
Ceriporiopsis subvermispora. Jurnal Teknologi 1. Kimia dan Bioteknologi, 81: 608-613.
13.   Marsoem S.N (1998) Pulp dan Kertas. Penerbit Fakultas Kehutanan. Penerbit Fakultas Kehutanan. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
14.   Ona T., Sonoda T., Ito K., Shibata M., Tamai Y., Kojima Y., Ohshima J., Yokota S., Yoshizawa N. (2001) Investigasi hubungan antara sifat sel dan pulp pada Kayu Putih melalui pemeriksaan variasi properti di dalam pohon. Ilmu dan Teknologi Kayu, 35 : 229-243.
15.   Patt R., Kordsachia O., Fehr J. (2006) Kayu keras Eropa versus Eucalyptus globulus sebagai bahan baku pembuatan pulp. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kayu, 40 : 39-48.
16.   Prawirohatmodjo S. (1977). Kimia Kayu. Yogyakarta: Yayasan Pembina Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
17.   Prawiirohatmodjo S. (1997). Kimia Kayu. Yogyakarta: Yayasan Pembina Kehutanan Universitas Gadjah Mada.
18.   Pulkkinen I., Ala-Kaila K., Aittamaa J. (2006) Karakterisasi serat kayu menggunakan distribusi sifat serat. Teknik Kimia dan Pengolahan, 45: 546-554.
19.   Ray MJ, Leak DJ, Spanu PD, Murphy RJ (2010) Mekanisme pembusukan tahap awal jamur busuk coklat sebagai perlakuan awal biologis untuk biomassa kayu lunak dalam produksi biofuel. Biomassa dan Bioenergi, 34: 1257-1262.
20.   Sutiya B, Istikowati WT, Rahmadi A, Sunardi. (2012). Kandungan kimia dan sifat serat alang-alang (Impreta cylindrica) sebagai gambaran bahan baku pulp dan kertas. Ilmu Pengetahuan 9(1):8-19.
21.   Yahya R., Sugiyama J., Silsia D., Gril J. (2010) Beberapa ciri anatomi hibrida Akasia, A. mangium dan A. auriculiformis yang ditanam di Indonesia berkaitan dengan hasil pulp dan kekuatan kertas. Jurnal Ilmu Hutan Tropis 22: 343-351.