Pada hari Senin tanggal 4 Desember 2023, bertempat di Ruang Sidang lantai 3  Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru telah dilakukan kegiatan “Lokakarya Penyusunan Kurikulum Berbasis Outcome Based Education (OBE) FAHUTAN ULM”.

Kegiatan ini mengundang semua dosen di Fakultas Kehutanan ULM dan beberapa stakeholder dan pengusaha serta dunia kerja lainnya seperti dari Dinas Kehutanan Provinsi KalSel, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel, Dinas Lingkungan Hidup kota Banjarbaru dan Kabupaten Banjar, KLHK, Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSTJI) Banjarbaru, BPSKL Wilayah Kalimantan,  BMKG Kalsel, Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Pengelolaan Hutan Produksi Wil IX, BPKHTL Wil. V, BKSDA, BPDAS Barito, KPH Kayu Tangi, KPH Tanah Laut, ARUTMIN, PT. Bridgestone, PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. dan Pengusaha yang ada di Kalimantan Selatan.

Materi Lokakarya disampaikan oleh narasumber Dekan Fakultas Kehutanan Universitas Hasanudin Makasar Dr. A. Mujetahid, MP, IPU. dan Prof. (Ris) Dr. Acep Akbar, MP yang merupakan peneliti Ahli Utama Pusat Riset Ekologi & Etnobiologi ORHL, BRIN. Kegiatan ini di moderatori oleh Wiwin Tyas Istikowati, S.Hut, M.Sc, Ph.D yang juga merupakan salah satu dosen di Fakultas Kehutanan ULM. Dimana sebelumnya dilakukan sambutan oleh Dekan Fakultas Kehutanan Prof. Dr. Kissinger, S.Hut, M.Si, IPU terhadap kegiatan Lokakarya Kurikulum Berbasis OBE ini.

Dari rangkaian informasi dan diskusi yang diberikan dalam notulen lokakarya Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE) Prodi Kehutanan, terdapat beberapa poin penting yang dapat diambil sebagai kesimpulan :

  1. Kurikulum Berbasis OBE dan MBKM: Kurikulum yang disusun untuk Program Studi Sarjana Kehutanan telah dibangun dengan pendekatan Outcome-Based Education (OBE) dan integrasi Model-Based Knowledge Management (MBKM). Hal ini bertujuan untuk memastikan lulusan tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan dalam pengelolaan sumber daya alam.
  2. Rangkaian Mata Kuliah: Kurikulum tersebut telah memperlihatkan pencantuman mata kuliah inti dan pendukung yang mencakup berbagai aspek kehutanan, mulai dari dasar-dasar ekologi hutan, manajemen hutan berkelanjutan, hingga kebijakan dan hukum lingkungan. Ini melengkapi para mahasiswa dengan pemahaman yang komprehensif tentang disiplin ilmu kehutanan.
  3. Pengajaran dan Evaluasi: Metode pengajaran dan evaluasi yang digunakan mencakup kuliah, diskusi kelompok, studi kasus, praktik lapangan, proyek riset, dan penggunaan Model-Based Knowledge Management (MBKM) dalam simulasi dan analisis. Ini memungkinkan penilaian yang komprehensif terhadap kemampuan mahasiswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
  4. Outcomes yang Diharapkan: Kurikulum ini berfokus pada tiga kategori outcomes: Pengetahuan Kehutanan, Keterampilan Praktis, Kemampuan Berpikir Kritis dan kompetensi bidang kehutanan. Ini menggambarkan harapan dari program studi terhadap kemampuan lulusan dalam memahami, menerapkan, dan mengembangkan solusi terkait masalah kehutanan.
  5. Integrasi Model-Based Knowledge Management (MBKM): Penggunaan model simulasi, pembentukan repository digital, dan penerapan teknologi terkini merupakan langkah integrasi MBKM yang dirancang untuk memperkaya pemahaman mahasiswa tentang dinamika hutan.
  6. Kolaborasi dan Tantangan: Pengembangan kurikulum ini menuntut kolaborasi yang erat antara dosen, profesional kehutanan, dan industri untuk memastikan relevansi dan keberhasilan kurikulum dalam mempersiapkan mahasiswa untuk dunia kerja yang kompleks.
  7. Fokus pada Penelitian dan Pengembangan: Terdapat penekanan pada pentingnya pengembangan ilmu pengetahuan dasar (ilmu dasar) serta penelitian dan pengembangan dalam bidang kehutanan, untuk menghasilkan pengetahuan baru dan solusi inovatif.

Kesimpulannya, kurikulum tersebut dirancang untuk melampaui aspek teoritis semata dan lebih mengarah kepada penerapan pengetahuan dan keterampilan dalam konteks kehutanan yang nyata. Dalam hal ini, OBE dan integrasi MBKM menjadi landasan penting dalam membangun lulusan yang kompeten dan siap menghadapi perubahan serta tantangan dalam industri kehutanan.

Berikut beberapa dokumentasi kegiatan :