37.   FMKB 301 Hidrologi Hutan
Nama ModulPengantar
Tingkat modul, jika ada
Kode, jika adaFMKB301
Subjudul, jika ada-
Mata KuliahFMKB 301 Hidrologi Hutan
Semester modul diajarkanSemester 5
Penanggung JawabProf.Dr.Ir. Syarifuddin Kadir, M.Si
Pengajar1. Prof. Dr. Ir. Syarifuddin Kadir, M.Si
2. Prof. Dr. Ir. M. Ruslan, M.S.
3. Dr. Badaruddin, S. Hut, M.P.
4. Khairun Nisa, S. Hut, M.P
Bahasabahasa Indonesia
Hubungan Kurikulum
Jenis Pengajaran dan KontrakJenis pengajaran: Offline & Online
Jam: 2 jam x 8 minggu per semester
Beban KerjaKelas diskusi: 2 jam
Kelas presentasi: 2 jam
SKS3 SKS
Persyaratan berdasarkan peraturan penilaian1. Terdaftar pada kelas
2. Minimal 80% kehadiran di kelas
Persyaratan rekomendasi
Tujuan Modul/Hasil Pembelajaran yang ingin DicapaiDengan menempuh mata kuliah ini mahasiswa mampu: 1) menguasai konsep teoritis tentang keberadaan dan peranan serta fungsi kawasan hutan terhadap ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan; 2) mengidentifikasi dinamika ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya air untuk berbagai keperluan, serta menganalisis dan menyusun gambaran kondisi komponen siklus hidrologi: kualitas air berdasarkan baku mutu fisik, kimia, dan biologi; 3) memutuskan pentingnya keberadaan dan manfaat serta peran kawasan hutan dalam kaitannya dengan potensi ketersediaan dan pemanfaatan sumber daya air, dan memberikan alternatif solusi bagi upaya dan tindakan untuk mempertahankan keberadaan kawasan hutan secara mandiri/mandiri. kelompok, dan bertanggung jawab untuk mencapai hasil.
IsiMahasiswa mampu: 1) menerapkan konsep dan standar mutu pengelolaan hutan/teknologi hasil hutan/silvikultur sesuai dengan perkembangan terkini dan terhebat dalam Pengelolaan Hutan Hujan Tropis Basah Berkelanjutan; 2) Menyusun rekomendasi penyelesaian permasalahan kehutanan dengan menggunakan konsep pengelolaan hutan/teknologi hasil hutan/silvikultur secara komprehensif dan prosedural berdasarkan pemahaman multidisiplin dan interdisipliner kehutanan; 3) menerapkan sistem pengelolaan hutan hujan tropis basah dengan pendekatan multidisiplin melalui aspek sosial ekonomi, budaya, biofisik, dan geospasial.
Persyaratan Pembelajaran dan UjianKognitif: Tugas
Psikomotor: Latihan
Afektif: Dinilai dari elemen /variabel
prestasi yaitu (a) Kontribusi (kehadiran, keaktifan, peran, inisiatif, bahasa), (b) Tepat waktu, (c) Upaya.
MediaAlat bantu pengajaran dasar dengan papan tulis dan presentasi power point; forum diskusi melalui E-Learning Simari
ReferensiUtama:
1.       Sebagaidak C. 2020. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Edisi Cetak Ketujuh Universitas Gadjah Mada Press.
2.       Arsyad, S. 2010. Konservasi Tanah dan Air, Edisi Kedua Cetakan Kedua. Pers IPB. bogor.
3.       Badaruddin., Kadir, S., Khairun Nisa. 2021. Hidrologi Hutan. Buku Ajar. Cetakan Pertama Februari 2021. Penerbit CV. BATANG. Banjarbaru
4.       Baja, S. 2012. Tata guna lahan dan pengembangan wilayah. Pendekatan spasial dan aplikasinya. Andi Yogyakarta
5.       Kadir, S.Badaruddin.,Rini,EI. 2020. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Buku Ajar. Cetakan Pertama Desember, 2020 Penerbit CV IRDH. Malang
6.       Kusuma, Z. 2007. Pengembangan Daerah Aliran Sungai. Program Pascasarjana. Universitas Brawijaya. Malang.
7.       Limantara,LM. 2019. Rekayasa Hidrologi.
8.       Yogyakarta: Edisi Revisi Cetakan Pertama, Penerbit CV. Andi Mengimbangi
9.       Linsley RK, Kohler MA, Paulhus JLH. 1982. Hidrologi Untuk Insinyur. Hermawan Y, penerjemah; Sianipar Y, Redaktur Haryadi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Terjemahan dari: Hidrologi untuk Insinyur.
10.   Manan, S. 1979. Pengaruh Hutan dan Manajemen DAS. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB. bogor
Tambahan:
1.       Badaruddin., Kadir, S., Sirang,K. 2017. Peningkatan Daya Dukung DAS Satui Dalam Rangka Pengendalian Banjir di Provinsi Kalimantan Selatan. Laporan Akhir. Hibah Kompetensi. Banjarmasin
2.       Badaruddin., Kadir, S. 2020. Analisis Tutupan Lahan dan Tingkat Bahaya Erosi Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis di DAS Kintap Provinsi Kalimantan Selatan. Laporan Akhir. Penelitian Program Dosen Wajib Meneliti, Banjarmasin
3.       Paimin, Sukresno dan Pramono, IB 2009. Teknik
Mitigasi Banjir dan Tanah Longsor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Tropenbos Internasional Indonesia. Balikpapan.
4.       Departemen Kehutanan. 1994. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi Lahan dan Konservasi Tanah Daerah Aliran Sungai Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan, Jakarta.
5.       Departemen Kehutanan RI.2004. Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor : SK.167/V-SET/2004. tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis. Jakarta.
6.       Departemen Kehutanan RI., dan Universitas Gajah
Nyonya. 2007. Sistim Standar Operasi Prosedur (SSOP) Pengendalian bencana Banjir dan Tanah Longsor. Jakarta
7.       Departemen Kehutanan RI. 1998.Pedoman
Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi dan Konservasi Tanah. Jakarta.
8.       Kadir,S. 2002. Pengelolaan DAS Terpadu di
Kawasan Lindung Riam Kanan Provinsi Kalimantan
Selatan, Jurnal Tropika. Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Malang 10 (1): 87-99.
9.       . . 2003. Sebuahalisis Kesesuaian Lahan Kawasan Linkotoran DAS Riam Kanan Provinsi kalimantan Selatan. Jurnal Tropika. Fakultas Porang Ertanian Universitasersitas Muhammadadiyah Malang. 11 (1): 77- 84.
10.   ___ , 2006. Analisis Kemampuan Lahan d Areal HPH PT Kodeco Timber Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, Jurnal Anterior, Universitas Muhammadiyah. Palangka Raya. 6 (1): 8 -14.
11.   Departemen Kehutanan RI.2004. Peraturan
Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor: SK.167/V-SET/2004. tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis. Jakarta.
12.   Departemen Kehutanan RI., dan Universitas Gajah Mada. 2007. Sistim Standar Operasi Prosedur (SSOP) Pengendalian bencana Banjir dan Tanah Longsor. Jakarta
13.   Departemen Kehutanan RI. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi dan Konservasi Tanah. Jakarta.
14.   Kadir,S. 2002. Pengelolaan DAS Terpadu di
Kawasan Lindung Riam Kanan Provinsi Kalimantan
Selatan, Jurnal Tropika. Fakultas Pertanian
Universitas Muhammadiyah Malang 10 (1): 87-99.
15.   . 2003. Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan Lindung DAS Riam Kanan Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Tropika. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang. 11 (1): 77-84.
16.   , 2006. Analisis Kemampuan Lahan d Areal HPH PT Kodeco Timber Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, Jurnal Anterior, Universitas Muhammadiyah. Palangka Raya. 6 (1): 8 -14.
17.   . 2006. Analisis Tingkat Kekritisan Pada Sub-Sub DAS Tabalong Sub DAS Negara Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan, Jurnal Anterior Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Edisi Khusus 1 - 5.
18.   ___ . 2008. Kajian Kajian Tingkat Bahay Erosi di Sub-DAS Teweh DAS Barito Provinsi Kalimantan Tengah, Jurnal Hutan Tropis Borneo: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangukrat. 9 (22): 49 - 54.
19.   Departemen Kehutanan RI.2004. Peraturan
Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor : SK.167/V-SET/2004. tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis. Jakarta.
20.   Departemen Kehutanan RI., dan Universitas Gajah Mada. 2007. Sistim Standar Operasi Prosedur (SSOP) Pengendalian bencana Banjir dan Tanah Longsor. Jakarta
21.   Departemen Kehutanan RI. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi
dan Konservasi Tanah. Jakarta.
22.   Kadir,S. 2002. Pengelolaan DAS Terpadu di
Kawasan Lindung Riam Kanan Provinsi Kalimantan Selatan, Jurnal Tropika. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang 10 (1): 87-99.
23.   . 2003. Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan
Lindung DAS Riam Kanan Provinsi Kalimantan
Selatan. Jurnal Tropika. Fakultas Pertanian
UniversitasMuhammadiyah Malang. 11 (1): 77-84.
24.   ___ , 2006. Analisis Kemampuan Lahan d Areal HPH PT Kodeco Timber Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, Jurnal Anterior, Universitas Muhammadiyah. Palangka Raya. 6 (1): 8 -14.
25.   ___ . 2006. Analisis Tingkat Kekritisan Pada Sub-Sub DAS Tabalong Sub DAS Negara Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan, Jurnal Anterior Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Edisi Khusus 1 - 5.
26.   ___ . 2008. Kajian Kajian Tingkat Bahay Erosi di
Sub-DAS Teweh DAS Barito Provinsi Kalimantan
Tengah, Jurnal Hutan Tropis Borneo: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangukrat. 9 (22): 49 - 54.
27.   . 2011. Kajian Karakteristik Sub-DAS Negara
DAS Barito Provinsi Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional PERTETA, Peranan Pertanian dalam Mendukung Pertanian Industrial Berkelanjutan, Jember 21-22 Juli 2011: hal 656 – 665
28.   Departemen Kehutanan RI.2004. Peraturan Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor : SK.167/V-SET/2004. tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis. Jakarta.
29.   Departemen Kehutanan RI., dan Universitas Gajah
Nyonya. 2007. Sistim Standar Operasi Prosedur
(SSOP) Pengendalian bencana Banjir dan Tanah
panjang. Jakarta
30.   Departemen Kehutanan RI. 1998. Pedoman Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi dan Konservasi Tanah. Jakarta.
31.   Kadir,S. 2002. Pengelolaan DAS Terpadu di Kawasan Lindung Riam Kanan Provinsi Kalimantan Selatan, Jurnal Tropika. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang 10 (1): 87-99.
32.   . 2003. Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan
Lindung DAS Riam Kanan Provinsi Kalimantan
Selatan. Jurnal Tropika. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang. 11 (1): 77-84.
33.    
34.   , 2006. Analisis Kemampuan Lahan d Areal
HPH PT Kodeco Timber Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, Jurnal Anterior, Universitas Muhammadiyah. Palangka Raya. 6 (1): 8 -14.
35.   . 2006. Analisis Tingkat Kekritisan Pada Sub-Sub DAS Tabalong Sub DAS Negara Kabupaten
Tabalong Kalimantan Selatan, Jurnal Anterior
Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Edisi
Khusus 1 - 5.
36.   . 2008. Kajian Kajian Tingkat Bahay Erosi di
Sub-DAS Teweh DAS Barito Provinsi Kalimantan Tengah, Jurnal Hutan Tropis Borneo: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangukrat. 9 (22): 49 - 54.
37.   . 2011. Kajian Karakteristik Sub-DAS Negara DAS Barito Provinsi Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional PERTETA, Peranan Pertanian dalam Mendukung Pertanian Industrial Berkelanjutan, Jember 21-22 Juli 2011: hal 656 - 665.
38.   Kadir, S., Rayes, ML, Ruslan, M., dan Kusuma, Z.
2013. Infiltrasi untuk Mengendalikan Kerentanan Banjir Studi Kasus Perkebunan Karet Masyarakat Dayak Deah di Negara, Academic Research International. Ilmu Pengetahuan Alam dan Terapan. 4 (5):1–13.http://www.savap.org.pk.
39.   Kadir,S.Badaruddin.,Nurlina. 2015. Penilaian Karakteristik DAS Tabunio Untuk Mewujudkan Kondisi Lahan Produktif Secara Berkelanjutan di Kabupaten Tanah Laut. Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Pengembangan dan Peningkatan Tujuh Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Tinggi di Indonesia. Banjarmasin.
40.   Kadir,S.Badaruddin.,Nurlina. 2019. Teknologi Dan Manajemen Pengendalian Kebencanaan Banjir Untuk
41.   Departemen Kehutanan RI.2004. Peraturan
Direktur Jenderal Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Nomor : SK.167/V-SET/2004. tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis. Jakarta.
42.   Departemen Kehutanan RI., dan Universitas Gajah
Nyonya. 2007. Sistim Standar Operasi Prosedur (SSOP) Pengendalian bencana Banjir dan Tanah Longsor. Jakarta
43.   Departemen Kehutanan RI. 1998.Pedoman
Penyusunan Rencana Teknik Lapangan Rehabilitasi
dan Konservasi Tanah. Jakarta.
44.   Kadir,S. 2002. Pengelolaan DAS Terpadu di
Kawasan Lindung Riam Kanan Provinsi Kalimantan Selatan, Jurnal Tropika. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang 10 (1): 87-99.
45.   . 2003. Analisis Kesesuaian Lahan Kawasan
Lindung DAS Riam Kanan Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Tropika. Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang. 11 (1): 77-84.
46.   , 2006. Analisis Kemampuan Lahan d Areal
HPH PT Kodeco Timber Kabupaten Kotabaru Kalimantan Selatan, Jurnal Anterior, Universitas Muhammadiyah. Palangka Raya. 6 (1): 8 -14.
47.   . 2006. Analisis Tingkat Kekritisan Pada Sub-Sub DAS Tabalong Sub DAS Negara Kabupaten Tabalong Kalimantan Selatan, Jurnal Anterior Universitas Muhammadiyah Palangka Raya Edisi Khusus 1 - 5.
48.   . 2008. Kajian Kajian Tingkat Bahay Erosi di
Sub-DAS Teweh DAS Barito Provinsi Kalimantan Tengah, Jurnal Hutan Tropis Borneo: Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangukrat. 9 (22): 49 - 54.
49.   . 2011. Kajian Karakteristik Sub-DAS Negara DAS Barito Provinsi Kalimantan Selatan. Prosiding Seminar Nasional PERTETA, Peranan Pertanian dalam Mendukung Pertanian Industrial Berkelanjutan, Jember 21-22 Juli 2011: hal 656 - 665.
50.   Kadir, S., Rayes, ML, Ruslan, M., dan Kusuma, Z.
2013. Infiltrasi Untuk Mengendalikan Kerentanan Banjir Studi Kasus Perkebunan Karet Masyarakat Dayak Deah di Negara, Academic Research International. Ilmu Pengetahuan Alam dan Terapan. 4 (5):1–13.http://www.savap.org.pk.
51.   Kadir,S.Badaruddin.,Nurlina. 2015. Penilaian Karakteristik DAS Tabunio Untuk Mewujudkan Kondisi Lahan Produktif Secara Berkelanjutan di Kabupaten Tanah Laut. Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Pengembangan dan Peningkatan Tujuh Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan Tinggi di Indonesia. Banjarmasin.
52.   Kadir,S.Badaruddin.,Nurlina. 2019. Teknologi Dan Manajemen Pengendalian Kebencanaan Banjir Untuk Meningkatkan Daya Dukung DAS Maluka Kalimantan Selatan. Laporan Akhir. Institusi Penelitian Strategi Nasional. Banjarmasin.