| Nama Modul | Pengantar | |
| Tingkat modul, jika ada | | |
| Kode, jika ada | FMKK112 | |
| Subjudul, jika ada | - | |
| Mata Kuliah | FMKK 112 Ekologi Hutan dan Lingkungan Lahan Basah | |
| Semester modul diajarkan | Semester 3 | |
| Penanggung Jawab | Prof.Dr.Ir. H. Yudi Firmanul A, M.Si | |
| Pengajar | 1. Prof.Dr.Ir. H. Yudi Firmanul A, M.Si | |
| 2. Kissinger, S.Hut., M.Si | |
| 3. Ir. Setia Budi Peran, MP | |
| 4. Ir. Gt. Syeransyah Rudy, MP | |
| Bahasa | bahasa Indonesia | |
| Hubungan Kurikulum | | |
| Jenis Pengajaran dan Kontrak | Jenis Pengajaran: Offline | |
| Jam kontak: 2 jam x 8 minggu per semester | |
| Beban Kerja | Perkuliahan menggunakan metode ceramah dan diskusi: 2 x 50 menit | |
| SKS | 3 SKS | |
| Persyaratan berdasarkan peraturan penilaian | 1. Terdaftar dalam kursus ini | |
| 2. Minimal kehadiran 80% pada kursus ini | |
| Persyaratan rekomendasi | | |
| Tujuan Modul/Hasil Pembelajaran yang ingin Dicapai | Dengan mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa mampu: 1) menerapkan ilmu ekologi hutan dan lingkungan lahan basah serta menghubungkannya dalam pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber daya hutan hujan tropis secara berkelanjutan; 2) beradaptasi, bekerja secara efektif secara mandiri dan tim, serta membangun dan mengembangkan jaringan ekologi hutan dan lingkungan lahan basah Kerjasama pengelolaan hutan hujan tropis basah yang berkelanjutan; 3) Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta menyampaikannya kepada komunitas ilmiah dan masyarakat. | |
| Isi | Peserta akan mampu: 1) Menerapkan ilmu-ilmu dasar kehutanan dan mengaitkannya dalam pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sumber daya hutan hujan tropis secara berkelanjutan; 2) beradaptasi, bekerja secara efektif secara mandiri dan tim, serta membangun dan mengembangkan jaringan kolaboratif dalam pengelolaan hutan hujan tropis basah yang berkelanjutan; 3) Menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta menyampaikannya kepada komunitas ilmiah dan masyarakat | |
|
|
| Persyaratan Pembelajaran dan Ujian | Cognitive: Tugas | |
| Psychomotor: Latihan |
| Affective: Dinilai dari unsur prestasi/variable yaitu a) Kontribusi (kehadiran, keaktifan, peran, inisiatif, bahasa); b) tepat waktu; c) Usaha | |
| Media | Alat pengajaran klasik dengan papan tulis dan listrik | |
| presentasi poin; forum diskusi tentang E-Learning Simari |
| Referensi | Utama: | |
| 1. Arief, A. 1994. Hutan : Hakikat dan Pengaruhnya Terhadap Lingkungan. Penerbit Yayasan Obor Indonesia, Jakarta. |
| 2. Arief, A. 2001. Hutan dan Kehutanan. Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI). Yogyakarta, |
| 3. Bengen, Ditjen 1999. Pedoman Teknis Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Institut Pertanian Bogor. bogor. |
| 4. Direktorat Jenderal Kehutanan. 1976. Vademecum Kehutanan Indonesia. Departemen Pertanian. Direktorat Jenderal Kehutanan, Jakarta. |
| 5. Ewusie, JY 1990. Pengantar Ekologi Tropika. Terjemahkan oleh Usman Tanuwijaya dari Buku Elemen Ekologi Tropis. Penerbit Institut Teknologi Bandung. Bandung. |
| 6. Soendjoto.,MA, 2005. Adaptasi Bekantan (Nasalis larvatus Wurmb) Terhadap Hutan Karet : Studi Kasus di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan. Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. |
| 7. Geost, F. 2018. https://www.geologinesia.com/2018/06/ekosistem-hutan-dan-komponen-penyusunnya.html?m=l Diakses tanggal 29 Oktober 2020. |
| 8. Haeruman, JSH 1980. Hutan Sebagai Lingkungan Hidup. Kantor Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup. Jakarta. |
| 9. Hamilton, LS, dan Snedaker, LC 1984. Handbook for Mangrove Management IUCN/UNESCO/UNEP, Honolulu : East-West Center. |
| 10. Heddy, S, S B. Soemitro, dan S. Soekartomo. 1989. Pengantar Ekologi. Penerbit CV Rajawali. Jakarta. |
| 11. Indriyanto, 2005. Ekologi Hutan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Depatemen Pendidikan Tinggi. Jakarta. |
| 12. Indriyanto, 2006. Ekologi Hutan. Diterbitkan oleh PT Bumi Aksara. Jakarta. |
| 13. Irwan. 1996. Prinsip-prinsip Ekologi, Ekosistem, Lingkungan dan Pelestariannya. Bumi Aksara. Jakarta. |
| 14. Jhuan, J. 2015. http://jonathantainaes.blogspot.com/2015/12/formasi-ekositem-hutan.html. Diakses pada tanggal 1 November 2020 |
| 15. Kimmin. JP 2004. Ekologi Hutan. Yayasan Pengelolaan Hutan Lestari dan Etika Lingkungan di Bidang Kehutanan. Penerbit Orang edisi ke-3. |
| Tambahan: |
| 1. Odum, E.HLM. 1993. Dasar-Dasar Ekologi. Terjemahan oleh Tjahjono Samingan dari Buku Fundamental of Ecology, Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. |
| 2. Rimbakita, 2018. https://rimbaKita.com/tanah-hutan. Diakses tanggal 29 Oktober 2020. |
| 3. Resosoedarmo, RS, K. Kartawinata dan A. Soegiarto, 1992. Pengantar Ekologi. Penerbit PT Remaja Rosdakarya. Bandung. |
| 4. Santoso, B. 1996. Budidaya Ikan Nila. Kanisius. Yogyakarta |
| 5. Soerianegara, I. dan A. Indrawan. Ekologi Hutan Indonesia. Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan Institut Pertaninan Bogor. bogor. |
| 6. Soekotjo, 2009. Teknik Silvikultur Intensif (SILIN). Pers Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta |
| 7. Suhendang, E. 2002. Pengantar Ilmu Kehutanan. Diterbitkan dan Dicetak oleh Yayasan Penerbit Fakultas Kehutanan (YPFK). Kampus Fakultas Kehutanan IPB. bogor. |
| 8. Sasmita, KA 2013. Konsep Organisasi Pada Tingkat Populasi. Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Halu Oleo. Kendari. |
| 9. Wisnuadi. 2020. Simbiosis Amensalisme. Wisnuadi.com. Diakses tanggal 12 November 2020. |
| 10. Vickery, A. 1984. Ekologi Hutan Indonesia. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. |
| |
| | | |