Dalam upaya memperkuat basis data dan strategi mitigasi bencana, Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mengundang tenaga ahli untuk bergabung dalam kegiatan penelitian terkait pemetaan daerah rawan banjir di wilayah Kalimantan Selatan.

BRIDA Kalsel menunjuk Syamáni, S.Hut, M.Sc, seorang dosen Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM), sebagai salah satu anggota tim peneliti. Dengan latar belakang keahlian di bidang kehutanan dan pengalaman riset yang luas, Syamáni diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menganalisis faktor-faktor penyebab banjir serta memberikan rekomendasi strategis untuk pengelolaan wilayah rawan banjir.

Penugasan ini adalah bentuk kolaborasi yang strategis antara dunia akademik dan pemerintah daerah. Dengan keahlian yang dimiliki Syamáni dan tim, hasil kajian ini akan menjadi referensi penting untuk pembangunan berbasis mitigasi bencana di Kalimantan Selatan. Kajian ini mencakup identifikasi dan analisis topografi, pola penggunaan lahan, kondisi hidrologi, hingga pengaruh aktivitas manusia terhadap tingkat kerawanan banjir. Hasil penelitian nantinya diharapkan dapat mendukung penyusunan kebijakan dan strategi pengurangan risiko bencana yang lebih komprehensif.

Banjir merupakan salah satu bencana utama yang kerap melanda Kalimantan Selatan, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, keberadaan peta daerah rawan banjir yang akurat akan sangat penting sebagai dasar pengambilan keputusan, baik dalam konteks mitigasi maupun penanggulangan bencana.

Dengan sinergi antara BRIDA Kalsel, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya, diharapkan upaya ini dapat menghasilkan solusi yang efektif dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan bencana banjir di Kalimantan Selatan.

Foto : AntaraKALSEL