Pendataan tata batas hutan menjadi isu yang paling banyak diungkapkan peserta Workshop Pemetaan dan Penguatan Kelembagaan Hutan
Kemasyarakatan (HKm) yang difasilitasi Pusat Perhutanan Sosial dan Agroforestri (Puspersaf) Fakultas Kehutanan ULM dalam kerangka W-Bridge Project (Jum’at, 17/11/16). Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Sinar Pelaihari dihadiri oleh 77 KTH yang ada di Kabupaten Tanah Laut yang telah mendapat SK Penetapan Areal Kerja (PAK) HKm oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan seluas 8.860 ha pada tahun 2016 ini.
Acara Workshop yang dipandu Dr. Hamdani Fauzi menghadirikan narasumber Dr. Mahrus Aryadi (Pakar Sosiologi Kehutanan Unlam), Hendry Gunawan (Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kalimantan), dan Ir. Ahmad Hairin, MP (Birokrat Tanah Laut).
Dalam paparannya, Mahrus menyampaikan bahwa Pemetaan dan Penguatan Kelembagaan HKm dan HD ini bertujuan untuk memverifikasi dan mengidentifikasi permasalahan yang ada di masing-masing kelompok tani. Kegiatan ini dalam rangka memperoleh IUPHKm sehingga kelompok tani dapat mengelola lahan secara produktif dengan melibatkan parapihak.
Lebih lanjut, Trisnu dari Puspersaf menyampaikan pengalaman pendampingan terhadap kelompok HKm di Desa Tebing Siring telah mampu merubah lahan krtitis menjadi kawasan berhutan seluas 137 ha tanpa terbakar.
Hendry mengungkapkan pihak BPSKL siap melakukan Tata Batas Kelompok HKm agar ada kejelasan kondisi lahan sehingga dapat meminimalkan terjadinya konflik lahan. Di samping itu masyarakat akan dapat mengelola lahan hutan dengan tenang.
Sementara itu, Hairin yang sekarang menjadi Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga menyatakan bahwa kalau hutan dikelola dengan baik maka bisa menjadi daerah tujuan wisata yang sangat menarik tanpa harus melakukan penebangan dan merusak hutan, bahkan masyarakat bisa menjadi sejahtera.
Di akhir acara dilakukan penyerahan SK Penetapan HKm kepada seluruh Kelompok Tani Hutan. “Saya senang dengan adanya SK ini maka kami bisa mengelola hutan dengan tenang” ujar Usri , Ketua HKM di Desa Tanjung. Lebih jauh ditambahkannya “ potensi Desa Tanjung luar biasa, karena ada obyek wisata yang belum dikembangkan seperti Gua Bau-bau dan Air Terjun.