Fakultas Kehutanan kembali melakukan Pengabdian Kepada Masyarakat sebagai bentuk bagian Tridharma Perguruan Tinggi. Melalui Dana Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi beserta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kelompok Dosen Fakultas Kehutanan bersama-sama mahasiswa turun ke masyarakat untuk melakukan penyuluhan dan transfer teknologi agar meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat serta dalam tujuan jangka panjang diharapkan dapat memperbaiki perkeonomian keluarga.

  1. Pemanfaatan Sampah Organik dan Anorganik untuk Mendukung Go Green Concept di Sekolah

Pada tanggal 10 Agustus 2016, di Sekolah di MTsN 2 Pelaihari. Pelatihan yang diikuti sekitar 30 (tiga puluh) siswa kelas VIII ini berlangsung dalam dua sesi, yaitu sesi penyuluhan (teori) dan prektek pembuatan kompos, MOL dan pemanfaatan sampahan organic menjadi barang berguna. Pelatihan ini dilaksanakan oleh Tim Ibm Fakultas Kehutanan : Susilawati, Asysyifa, Rahmiati, dan pemateri dari Karang Taruna PCI yang sudah berkecimpung dalam usaha pembuatan Kompos dan MOL yaitu Bapak Untung Santoso, S.Si,MS. Dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan siswa untuk memanfaatkan sampah di lingkungan sekolah sehingga tercipta lingkungan yang asri di sekolah

Pengabdian kepada masyarakat gbr 1

Cara pembuatan kompos pada pelatihan ini dengan cara campur. Pada dasarnya semua bahan dicampurkan, dengan tetap mengingat komposisi bahan basah dan bahan kering sebanyak 40% dan 60%, menyirami dengan MOL setiap ketebalan 20-30 cm untuk mempercepat dekomposisi. Bahan yang dicincang sangat menentukan kecepatan proses pengomposan. Sebagai contoh, jika bahan diperkecil dengan chopper, maka proses pengomposan bias hanya 2 minggu saja. Jika bahan dipotong secara manual, dapat mencapai 3 minggu. Pada intinya, kompos bias dibuat dari beraneka bahan asalkan bukan plastik, seperti hijauan (rumput, daun-daunan), serbuk gergaji, sisa tanaman (jerami, batang pisang, batang jagung, dan lain-lain), sekam padi, abu (abu sekam, abu dapur, abu sampah), kotoran hewan, limbah pasar, limbah dapur atau makanan sisa.

2. MENGOLAH BUAH MENJADI ANEKA KERIPIK BUAH YANG GURIH

Tim Pengabdian Masyarakat : Yuniarti, Henni Arryati, dan Emmi Winarni melaksanakan kegiatan di Desa lok Tunggul Kecamatan Pengaron bersama-sama dengan tim lapangan   beserta tenaga lapang Rofiah dan  Rahmannor serta yang lainnya. Tujuan kegiatan ini tidak lain untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat  dan untuk mengoptimalkan potensi buah segar yang berlimpah di Desa Lok Tunggul yang selama ini hanya dikonsumsi dan dijual dalam bentuk buah segar. Keripik buah dapat meningkatkan masa simpan buah dan meningkatkan nilai ekonomis buah.  Keripik buah ini dapat menjadi cemilan sehat yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai usaha home industri.

 

Pengabdian kepada masyarakat gbr 2

 

3. PENGOLAHAN GULA SEMUT AREN, GULA AREN MINI ANEKA RASA DAN JAMU INSTAN DI DESA LOK TUNGGUL

 

Pengabdian kepada masyarakat gbr 3

Hari Selasa 23 Agustus 2016, tim pengabdian yang terdiri dari Dina Naemah, Adistina Fitriani dan tim Lapangan dari Fakultas Kehutanan bersama dengan mahasiswa melaksanakan pengabdian di Desa Lok Tunggul, karena desa ini memiliki potensi alam yang melimpah seperti pohon aren, aneka empon-empon seperti jahe, kunyit, temulawak dan lain-lain. Kegiatan yang berlangsung sampai sore tersebut mencakup kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan pelatihan pengolahan gula semut aren dan gula aren ukuran kecil dengan varian rasa jahe.

Pelatihan pengolahan jahe instan juga menarik perhatian masyarakat terutama ibu-ibu dan remaja putri karena prosesnya yang mudah, melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini telah terjadi transfer pengetahuan dan peningkatan keterampilan masyarakat dalam hal mendiversifikasi produk gula aren, mengolah jamu instan.

Akhirnya segala bentuk kegiatan diharapkan dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, sehingga jalinan antara perguruan tinggi dan lingkungan masyarakat akan semakin harmonis dan berkesinambungan.