Di Desa Pemangkih Kecamatan Tatah Makmur hampir sebagian besar masyarakatnya hidup bertani sehingga setelah panen terdapat banyak sekali tumpukan sekam padi yang dibiarkan begitu saja atau membakar jerami dan sekam  padi disawah.  Saat  ini terdapat  peraturan daerah yang melarang petani untuk membakar lahan sawah setelah panen karena pembakaran tersebut akan memperparah pemanasan global dan menyebabkan kehilangan nilai ekonomi dari potensi jerami dan sekam padi. Pembuatan Pot tanam organik dari sekam padi sebagai salah satu upaya untuk memanfaatkan limbah sekam padi dan meningkatkan taraf hidup masyarakat Desa Pemangkih terutama Kelompok Tani Bina Desa.

Penggunaan polybag seringkali menimbulkan kerusakan pada akar tanaman, kerusakan akar pada saat proses pengeluaran bibit dari polybag dapat mempengaruhi adaptasi pertumbuhan tanaman di lapangan. Pada umumnya polybag yang digunakan pada waktu penanaman dilapangan dibuang begitu saja dan lama kelamaan akan bertumpuk menjadi sampah anorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri dan tidak hancur didalam tanah sehingga terjadi pencemaran tanah.

Kegiatan yang dilaksanakan berupa penyuluhan dan diskusi tentang pembuatan pot tanam organik dari limbah sekam padi, menjelaskan langkah-langkah pembuatan pot tanam organik dan memberikan pendampingan dan pelatihan pembuatan pot tanam organik kepada Kelompok Tani Bina Desa.

Melalui kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Pembuatan Pot Tanam Organik Sekam Padi Dalam Rangka Menunjang Gerakan Revolusi Hijau di Kalimantan Selatan diharapkan dapat mendorong Kelompok Tani Bina Desa untuk memanfaatkan sekam padi sebagai bahan yang bernilai ekonomis sehingga dapat mendukung gerakan revolusi hijau untuk mengatasi lahan kritis di Kalimantan Selatan serta disisi lain dapat menambah penghasilan bagi kelompok tani tersebut.