Kegiatan yang dipadukan  dengan kegiatan perkuliahan mahasiswa, kelompok sasaran Kerja Praktek (Magang) MBKM ini adalah institusi, swasta, dan masyarakat secara luas  salah satunya adalan PT KALTIM METHANOL INDUSTRI (KMI) Kota Bontang  Kalimantan Timur.  Lokasi kegiatan magang  di PT Kaltim Methanol  Industri, dengan lokasi 10 KM dari wisma KIE, Wilayah Pupuk Kaltim , Bontang Kalimantan timur.

Tim Enviromental Impact Evaluator berada dibawah naungan GA & PR Dept. Penempatan tim EIE pada departemen ini berkaitan dengan tugas dari EIE yang mengevaluasi dampak yang ditimbulkan terhadap masyarakat dan lingkungan dari rangkaian kegiatan produksi PT.KMI, selain itu EIE juga bertanggung jawab terhadap data lingkungan berupa dugaan cadangan karbon dan analisa vegetasi terhadap Inspection and HSE Dept. Guna mendukung kelengkapan berkas dalam persiapan menyambut penganugrahan Proper oleh KLHK. Keperdulian terhadap lingkungan sekitar pabrik merupakan salah satu hal penting yang menjadi fokus perhatian sebuah perusahaan, tidak terlepas juga dengan PT. Kaltim Methanol Industri, terbukti selama tiga tahun berturut-turut (2019 – 2022) meraih properda emas yang merupakan penghargaan tertinggi tingkat provinsi yang diberikan kepada perusahaan yang memiliki performa yang baik bidang pengelolaan lingkungan dan sosial masyarakat.

Kegiatan kegiatan non kehutanan yang dimaksud adalah keikut sertaan tim EIE ikut serta dalam kegiatan  dalam survey kawasan yang masuk kedalam program CSR PT.KMI yang meliputi kelurahan guntung dan kelurahan lok tuan, serta membantu tim CSR dalam membedah dan menganalisa dokumen social maping, ikut serta dalam program CSR ,serta memberikan rekomendasi program CSR apa saja yang dapat di kembangkan didua kelurahan tersebut.

Regulasi yang mengatur mengenai praktik bisnis perusahaan sudah banyak diterapkan di Indonesia, khususnya pada bagian tanggung jawab sosial dan lingkungan. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau dalam pemahaman lainnya disebut Corporate Social Responsibility (CSR) dimaknai sebagai peran tanggung jawab sosial dan lingkungan yang diberikan perusahaan kepada beberapa stakeholder dan pemeran lain di sekitar perusahaan baik yang bersinggungan langsung maupun tidak langsung (ISO 26000).

 

Hasil Project II MBKM PT KMI yaitu 

1.Potensi biomassa pada vegetasi penyusun di sekitar plant site PT.KMI

sebesar 4,548 ton dengan kemampuan serapan karbon sebesar 7,838 ton Untuk serapan karbon dipengaruhi oleh besarnya biomassa, dimana potensi biomassa tersebut tersusun dari unsur karbon sebanyak 50%, sedangkan pada RTH Taman Methanol serapan karbon sebesar 502.64 Ton/Ha dengan potensi biomassa 291.641 Ton/Ha dan pada lokasi pengayaan jenis yang berada di Taman Nasional Kutai serapan karbon sebesar 174.84 ton/ha.

  1. 2. Pada Taman Methanol, jenis Acacia mangium menjadi vegetasi yang memiliki nilai penting jenis paling tinggi pada tiga tingkatan habitus yaitu pada tingkat semai, pancang, dan pohon. Kemudian pada tingkatan tiang, Cerbera manghas menjadi jenis yang memiliki nilai INP tertinggi. Sedangkan pada plot penanaman PT.KMI di Taman Nasional Kutai, jenis Dryobalanops lanceolata menjadi vegetasi yang memiliki nilai INP tertinggi pada tingkatan semai dan pancang. Pada tingkatan tiang dan pohon, jenis dengan INP tertinggi berturut-turut yaitu Macaranga tanarius dan Eusideroxylon zwageri.
  2. 3. Rekomendasi kepada PT.Kaltim Methanol Industri untuk areal plant site sebagai solusi alternatif dalam mengatasi masalah pencemaran udara di industri pabrik dengan melakukan peningkatan jumlah vegetasi atau cara penghijauan dengan menanam spesies pohon yang memiliki kemampuan tumbuh serta dapat menyerap gas polutan dan menjerap debu. Spesies ohon yang sesuai dalam menyerap gas polutan di area pabrik yaitu angsana (Pterocarpus indicus), dan akasia daun kecil (Acacia mangium).

Hasil Project II MBKM PT KMI yaitu 

Berdasarkan pengamatan  kenekaragaman jamur pada RTH PT. KMI yang telah dilakukan  dan dianalisa dapat disimpulkan bahwa:

1.Terdapat 24 spesies jamur yang ditemukan di Ruang Terbuka Hijau PT Kaltim Methanol Industri, dengan spesies terbanyak yaitu Daedaleopsis confragosa sebanyak 58 individu 61 dan spesies paling sedikit yaitu Collybiopsis subpruinosa, Phellinus robiniae, dan Phloeomana speirea masing-masing sebanyak 1 individu, dimana total dari jamur yang ditemukan sebanyak 482 individu dari 24 spesies. Lalu pada Taman Nasional Kutai Sangkima, spesies terbanyak yaitu Marasmiellus candidus sebanyak 52 individu dan paling sedikit yaitu Neofavolus alveolaris, Cookeina tricholoma, dan Gymnopus quercophilus masing-masing sebanyak 1 individu, dimana total dari jamur yang ditemukan sebanyak 281 individu dari 22 spesies

  1. 2. Nilai indeks keanekaragaman dari kedua lokasi menunjukan kriteria sedang, yaitu sebesar H’ = 2.82. pada RTH dan 2.65 pada TNK Sangkima. Nilai indeks kemerataan juga menunjukkan kriteria sedang, yaitu E= 0.89 pada RTH dan 0,86 pada TNK Sangkima. Lalu untuk nilai dominansi menunjukkan kriteria rendah, yaitu D= 0.07 pada RTH dan 0.09 pada TNK Sangkima. Data ini menunjukan bahwa pada kedua lokasi dengan plot pengamatan yang ada, hasil yang didapatkan tidak begitu berbeda jauh satu sama lain. Kondisi ini disebabkan oleh perbedaan kuantitas plot yang ada.